:)

:)


Bismillahirrahmanirrahim..


Karya seterusnya...Siapa Aku?


--------------------------------------------------------------------------------------------


MENGENAL DIRI SENDIRI
(Ma’rifatul Insan)
SIAPAKAH ANDA SEBENARNYA? Sebuah pertanyaan singkat yang banyak
diremehkan orang. Seseorang akan cenderung menjawab dengan kalimat
singkat sesingkat pertanyaannya. “Saya adalah seorang pekerja, saya adalah
seorang laki-laki, saya adalah ……” dan banyak contoh jawaban yang akan
terlontar dengan nada yang hampir sama yaitu hanya mengungkapkan ciri-ciri
lahiriah saja, ciri-ciri yang tampak oleh mata.
Maksud dari pengenalan diri sendiri sebenarnya mempunyai makna yang dalam
dan luas, mempunyai segi-segi yang perlu dikenali dan direnungkan secara
seksama. Segi-segi atau hal-hal yang harus kita kenali dan direnungkan agar kita
bisa mengenal diri kita adalah :

1. Kedudukan Diri Seseorang Di Hadapan Allah

Sesuai dengan hakikat penciptaan manusia bahwa manusia dilahirkan di
muka bumi ini adalah untuk beribadah,mengabdi kepada Sang Khaliq, Allah
swt. Inilah hal pertama yang harus kita kenal pada diri kita sebab semua kunci
diri manusia, baik buruknya ada di tangan-Nya. Jika Allah memandang baik
seorang hamba maka pandangan sesama makhluk akan baik pula, begitu
pula sebaliknya. Oleh karena itu coba renungkan dan intospeksi diri
bagaimana kedudukan kita di hadapan Allah. Memang hal itu adalah hal gaib,
tapi paling tidak kita bisa merasakan seberapa dekat kita dengan Allah
dengan melihat : Seajauh mana kita telah beribadah ditinjau dari kualitas dan
kuantitasnya, fenomena terkabul tidaknya doa, semangat untuk mendalami
ilmu agama, keikhlasan untuk mengorbankan waktu, tenaga, harta bahkan
nyawa untuk tegaknya dienul Islam.

Sebaik-baiknya orang di sisi Allah adalah orang yang bertaqwa. (Al
Quran)
• Jika Allah menghendaki kabaikan pada diri seseorang maka Allah akan
memberikan kepahaman terhadap agama. (Al Hadist)

Fitrah yang ada pada diri manusia adalah manusia diciptakan dalam keadaan
suci tanpa membawa dosa keturunan. Dan seharusnya hal itulah yang
seharusnya dipertahankan di hadapan penciptanya yaitu menjaga diri agar
tetap suci dengan tidak mengerjakan dosa dan kemaksiatan dan dengan
selalu memperbaharui tobat kepada Allah swt agar kedudukan di hadapan
Nya tetap mulia, sampai-sampai lebih mulia dari para malaikat, dan jangan
sampai meletakkan diri kita lebih rendah dibanding hewan ternak karena kita
tidak bisa menjaga kesucian fitrah sebagai manusia
.
2. Kedudukan Diri Di Mata Sesama Manusia

Manusia selain sebagai makhluk individu adalah juga sebagai makhluk sosial.
Manusia tak akan bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Dia akan selalu
berhubungan dan berkomunikasi dengan masyarakat. Melihat begitu
pentingnya masyarakat atau orang lain maka seorang individu harus bisa
menempatkan diri di dalam masyarakat. Kemulian akhlaq, kepandaian
seseorang menempatkan diri menjadikan dirinya mempunyai harga di mata

orang lain, sehingga seseorang akan dihargai dan dibutuhkan di mata
masyarakat atau minimal tidak mendapat predikat buruk.
• Masyarakat mempunyai hukum tidak tertulis yang terkadang lebih
kejam dari hukum tertulis.
• Kepribadian seseorang dapat diketahui dengan melihat siapa teman
akrabnya.

Oleh karena itu hal-hal di bawah ini harus diperhatikan dalam pengenalan diri
1. Apa hakikat penciptaan jin dan manusia ? (Adz Dzariat : 56)
2. Apa saja kewajiban manusia kepada Penciptanya ?
3. Apakah manusia bisa hidup sendiri ?
4. Apa kewajiban manusia kepada Penciptanya yang berhubungan dengan
sesama manusia ?

-----------------------------------------------------------------------------------------
Kalam pemilik hatiku,

"Dan tidak (dinamakan ) kehidupan dunia melainkan permainan yang sia-sia dan hiburan yang melalaikan"
(surah Al-Ana'm 6;32)




Bismillahirrahmanirrahim..


Alhamdulillah,Allahumma solli a'la sayyidina muhammad...
Setelah sekian lamanya,kebun hikmah ini dibiarkan ketandusan sinar ilmunya,baru hari ni,dibukakan pintu hati untuk update,atas kekangan yang ada kebelakangan ni..


Asif(minta maaf) sangat buat sahabat-sahabat yang singgah sebentar untuk menitip sedikit ilmu disini..
Sepatutnya dai'e ini bersifat istiqomah dalam menyampaikan dakwah....Astaghfirullah..InsyaAllah,bakal diperbaiki etika ini...


Apa-apa pun,alhamdulillah,idea untuk design poster-poster dakwah menjelma semula.Meskipun tidaklah sekemas mana,apa yang penting,kita dapat buat sesuatu untuk Ummah!


Sempena Ramadhan yang Barakah ini,sama-sama kita pertingkatkan kualiti positif dalam diri.Hindari maksiat,banyakkan bertaubat! Itulah muslim super yang hebat!


Selamat menghayati dan memahami maksud disebalik karya-karya yang dihasilkan..


-----------------------------------------------------------------------------------------
Tinta pujangga hatiku,Rasulullah s.aw


Daripada Abu Hurairah r.a,Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud,"Allah berfirman:"Setiap amalan manusia itu untuknya kecuali puasa.Ia untukKu dan Aku yang memberi ganjarannya"

(Riwayat al-BUkhari dan Muslim)
Bismillahirrahmanirrahim...


Sekadar perkongsian buat hati dan sahabat-sahabat yang di redhaiNya ..


Tidak sempurna cintamu,
Bila bibirmu hanya menuturkan kalimah Allah,
tetapi bibirmu lupa untuk berselawat ke atas Rasulullah,
Lupakah kamu,
Sedangkan Allah dan para malaikat turut berselawat ke atasNya?


Janganlah nanti kita kecewa lantaran Rasulullah tidak mengenali kita kerna lupanya kita untuk berselawat ke atasnya..


Allahumma solli a'la sayyidina Muhammad....


Ampunkan dosa-dosa kami,Ya Allah...
Titipkan dalam hati kami cintaMu dan cinta RasulMu...




                                                           -sufiyyimraah-
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalam pemilik hatiku,
Siapa saja yang menghendaki kemuliaan, kemuliaan itu seluruhnya kepunyaan Allah.” (QS. Fâthir [35] : 10) 
Bismillahirrahmanirrahim...

Terdapat dalam kisah bahawa seorang lelaki melihat sejenis makhluk yang amat mengerikan . Lalu dia bertanya,”Siapakah engkau?” . Makhluk itu menjawab, “Akulah amalmu yang buruk”. Lelaki itu bertanya,”Apakah caranya agar aku dapat selamat dari engkau?, “Makhluk itu menjawab, “Dengan membaca selawat Nabi S.A.W.”
Rasulullah S.A.W bersabda:
“Selawat kepadaku adalah nur atas titian. Barangsiapa membaca selawat kepadaku pada hari Jumaat lapan puluh kali, maka Allah akan mengampuni dosanya setahun.
Diceritakan bahawa seorang lelaki tidak pernah membaca selawat kepada Nabi S.A.W. Pada suatu malam,dia bermimpi melihat Nabi S.A.W. BAginda tidak menolehnya. Kemudian lelaki itu bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah engkau marah padaku?” Rasulullah menjawab, “Tidak,” Lelaki itu bertanya lagi, “Mengapa engkau tidak memandangku?” Kata Rasulullah,”kerana aku tidak kenal kamu. Lalu lelaki itu berkata,”Bagaimana engkau tidak mengenaliku?Aku adalah lelaki umatmu. Padahal para ulama telah menyatakan bahawa engkau lebih mengenali umatmu daripada ayah ibunya.” Rasulullah berkata, “Mereka benar. Aku tidak mengenalimu kerana engkau tidak mengingatiku dengan membaca selawat. Padahal aku kenal dengan umatku itu bergantung kepada bacaan selawat mereka kepadaku.” Kemudian lelaki itu terbangun. Lalu dia mewajibkan dirinya membaca selawat seratus kali sehari. Setelah dia melakukan demikian maka beberapa hari kemudian dia bermimpi melihat RAsulullah S.A.W seraya Rasulullah S.A.W berkata, “Sekarang aku telah kenal engkau.” Iaitu kerana dia cinta kepada Rasulullah S.A.W. Ketika RAsulullah S.A.W mengajak Kaab bin Asyraf berserta sahabatnya masuk Islam, mereka berkata, “ Kami ini sebagai putera-putera Allah tentu kami lebih menyintai Allah. Kemudian Allah berfirman kepada Nabi-Nya:
“Katakanlah:Jika kamu mengasihi Allah,ikutlah aku,nescaya Allah akan mengasihi kamu dan mengampuni dosamu.Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
                                                                                                                      (Q.S. Al-Imran:31)
Tanda menyintai Allah adalah mengikuti  perintah-perintahNYa,mendahulukan taat kepadaNya,mencari redhaNYa.Adapun cinta Allah kepada hambaNya yang mukmin bererti memuji mereka,memberi pahala kepada mereka,mengapuni mereka serta member nikmat kepada mereka dengan rahmat,penjagaan dan taufiqNya.
Barangsiapa mengaku empat hal tanpa bukti empat hal,pengakuannya adalah dusta.Barangsiapa mengaku cinta Syurga,namun tidak taat,jelas dia bohong.Siapa mengaku cinta Nabi S.A.W,namun tidak  menyukai ulama dan fuqara,maka perbuatannya tidak benar. Lalu barangsiapa  mengaku takut akan Neraka,tetapi tidak meninggalkan maksiat,tanda dia dusta dan barangsiapa mengaku cinta kepada Allah S.W.T padahal dia mengeluh ketika ditimpa bala,maka pengakuannya adalah bohong.Sebagaimana Rabi’ah pernah bersyair:


Engkau derhaka.
Tapi mengaku cinta padaNya,
Inilah keanehan zamanku,
Jika benar engkau cinta,
Tentulah mentaatiNya,
Selalu.
Pencinta akan taat pada kekasihnya!

Tanda mahabbah adalah mengikuti yang dicintai dan tidak akan menentangnya.
Diceritakan bahawa ada sekumpulan orang datang kepada Asy Syibli ra. Dia berkata,”Siapa kalian?” Mereka menjawab, “ Kamilah para pencinta tuan.” Dia menghadap kemudian ia melempari mereka dengan batu. Tentu saja mereka lari lintang pukang. Lalu Asy Syibli berkata, “Mengapa engkau lari daripadaku? Jika engkau benar menyintaiku,tentunya tidak lari dari ujianku.” Kemudian Asy Syibli ra berkata, “Ahli amhabbah,mereka telah minum gelas cinta. Maka bumi dan negeri ini kelihatan sempit. Dan mereka sungguh makrifat kepada Allah. MAbuk dalam keagunganNYa. Berlalu lalang dalam kekuasaannya. Mereka sedap bercumbu dan bermunajat kepadaNya.” Setelah itu Asy syibli bersyair:
Kata cinta wahai Tuhanku,
Memabukkan.
Pernah engkau lihat.
Kekasih sejati tidak mabuk kepayang.

Dikatakan bahawa apabila unta sedang mabuk cinta maka dia tidak mahu makan sampai empat puluh hari. Kalau dibebankan dengan barang yang berlipat kali ganda,tetap dia akan bawa. Ketika hati dia asyik mengingat kekasihnya,maka dia tidak suka makan dan tidak merasa berat dimuati barang berlipat ganda. Itu demi cintanya. Jika demi cinta,seekor unta mahu meninggalkan syahwatnya dan sanggup menanggung beban berat,adakah engkau telah meninggalkan syahwatmu yang diharamkan demi Allah?
Diceritakan dari Ali kwj,dia berkata, “ Barangsiapa merindukan Syurga,tentu akan cepat dan suka berbuat kebajikan. Barangsiapa takut kepada Neraka,tentu dia akan tahan nafsunya dari segala keinginan. Dan barangsiapa yakin akan mati,maka tidak begitu selera kepada kelazatan.”
Ibrahim al-Khawwas ra pernah ditanya tentang ‘Mahabbah’. Lalu dia berkata, “Mahabbah adalah menghapuskan segala kehendak,membakar semua sifat dan hajat serta menenggelamkan dari dalam lautan isyarat.
Bismillahirrahmanirrahim


Percayakah engkau.
Bahawa hidup ini ternyata kosong tanpa Dia?


Aku tidak dapat membayangkan.
Sedetik aku tanpa hirupan udara RahmatNya.
Sesaat aku tanpa sentuhan cintaNya
Sekerlip aku tanpa pandangan kasih sayangNya


Bisa mati aku,bila mana Dia melangkah walau sejengkal jauh dariku.
Bisa mati hatiku,di kala Dia menjauhkan pandanganNya dariku.
Bisa berhenti degupan jantungku.andai Dia melupakanku.


Sedih.
kecewa.
Hampa.
Duka.
Luluh.
Jika hal ini terjadi padaku.


Kata-kata tidak mampu merungkai lukisan percintaan ini.
Biarpun segunung emas menyaluti tubuh.
Tetap,ianya tidak setanding kehadiranNya.


Ayuh,kita belajar.
Kita mencari.
Kita mendamba.
Kita memelihara.
CintaNya.


Kau takkan bisa menemui cintaNya,
biarpun engkau mencuba untuk dicintai oleh seluruh makhluk dibumi ini.


Kerna.Dialah pemilik jutaan kecintaan yang tumbuh di bumi gersang yang kau sedang duduki.


-sufiyyimraah-


------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalam pemilik hatiku
"Barangsiapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi.." (QS Ali Imraan : 85) 


Bismillahirrahmanirrahim


Bagaimanakah caranya ingin mengenal diri sendiri?Aku pasti setiap insan memiliki jawapannya yang tersendiri.Tapi pernahkah kamu mendengar bahawa jika kamu ingin mengenal dirimu,kenalilah Tuhanmu.


Bagaimana?
Aku pun masih memahaminya.


Kadang-kala aku menemui diriku.Kadang-kala aku turut kehilangan diriku.
Ternyata memahami diri sendiri itu juga amat sukar.


Namun,apa yang pasti,di saat aku mula menghampiriNya,aku mulai menemukan diriku.
Kapankah teka-teki ini bisa terungkai?


Jangan ditanya pada diriku.Kerna aku turut tidak memiliki jawapannya.
Cuma ku harap,Dia segera mengizinkanku  menemui jawapannya.


-sufiyyimraah-

Baru aku menyadari bahawa cintaku kepada sastera semakin hebat.Kerna disebalik sebuah kata-kata,ku yakin,tersembunyi sebuah perasaan yang menakjubkan.Meskipun aku bukanlah seorang penuntut Sastera.Ya Allah,bantulah aku dalam segala-galanya.


p/s:belajar untuk memahami segala perkara salam pemikiran yang positif.Aku tinggalkan sebuah bait lirik ntuk dihayati liriknya dalam pencarian mengejar cintaNya.



Entah Berapa Kali
kucuba Membohong Hati Ku Ini
hebat Dilanda
rindu Padamu
namun Semua Alasan
rapuh Bagaikan Awan Berarak
yang Memang Tidak Pernah Abadi
dan Terlalu Cepatnya Berlalu
pabila Di Giring Angin
dan Mudah Pula Layu
selepas Ia Melimpahkan
titis-Titis Ehsan

kini Hatiku Sangat Terdesak
untuk Memilikimu
agar Bisa Aku Meneruskan
sisa-Sisa Hidupku Ini
seperti Manusia Yang Punya Kekasih
yang Punya Kekasih

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Kalam Pemilik Hatiku,
Dan adapun orang yg takut kepada Tuhannya dan ia menahan diri dari hawa nafsu. Maka syurgalah tempat tinggalnya. Qs.an-naziat : 40-41
Bismillahirrahmanirrahim


Jiwaku sering merasakannya
Perasaan itu hadir  dalam setiap hela nafasku
Acapkali  hembusan kerinduan itu menyesakkan dadaku
Puas ku cari penyembuhnya
Namun semakin hari
Semakin sakit desakan hatiku
Adakah sesakit ini titipan perasaan dariNya?



Ku lihat langit yang membiru
Ku dengar titisan hujan
Ku  rasai kehadiran lembutnya sang bayu
Namun,belum dapat ku hilangkan kerinduan ini




Bila cinta itu hadir daripadaNya
Tiada yang bisa mengusirnya
Melainkan Dia
Inginku bersemuka
Namun,jarak  seakan telah memisahkan
Perit hatiku bilakah kan terubat

Uhibbukum ya asdiqoi…



-sufiyyimraah-



Bismillahirrahmanirrahim..

Alhamdulillah,sedikit keberhasilan usaha pada hari ini.
Kadang-kala apabila bibir sukar untuk menjadi medan penyampaian buah fikiran yang difikirkan,pena bisa menjadi penyelamatnya.


Berani Kerana Benar,Takut Kerana Salah

-sufiyyimraah-


-----------------------------------------------------------------------------------------

Tazkirah bersama 



Orang mukmin adalah sosok manusia yang memiliki prinsip hidup yang dipeganginya dengan erat. Ia berkerja sama dengan siapapun dalam kebaikan dan ketakwaan. Namun jika lingkungan sosialnya mengajak kepada kemungkaran, ia akan mengambil jarak bahkan akan “keluar” dari lingkungan itu. Bukan sebaliknya, ikut arus. Seorang mukmin sejati dia akan tetap
istiqomah dan amanah,  meski seluruh lingkungannya tercemah ‘korupsi’. 

Rasulullah melarang  orang Muslim tak tak memiliki pendirian.  “
Saya ikut bersama-sama orang, kalau orang-orang berbuat baik, saya juga berbuat baik, dan kalau orang-orang berbuat jahat sayapun berbuat jahat. Akan tetapi teguhkanlah pendirianmu. Apabila orang-orang berbuat kebajikan, hendaklah engkau juga berbuat kebajikan, dan kalau mereka melakukan kejahatan, hendaknya engkau menjauhi perbuatan jahat itu.” (HR. Turmudzi).

Karenanya, agar hidup kita senantiasa terus dinaungi cahaya Allah dan terus teguh pendirian, maka iman adalah sumber energi yang senantiasa memberikan kekuatan yang tidak ada habis-habisnya. Iman adalah gelora yang mengalirkan inspirasi kepada akal pikiran, maka lahirlah bashirah (mata hati). Sebuah pandangan yang dilandasi oleh kesempurnaan ilmu dan keutuhan keyakinan.




Sebab iman adalah cahaya yang menerangi dan melapangkan jiwa kita, dan melahirkam taqwa. Sikap mental tawadhu(rendah hati), wara‘ (membatasi konsumsi dari yang halal), qona’ah (puas dengan karunia Allah), yaqin (kepercayaan yang penuh atas kehidupan abadi). Iman adalah bekal yang menjalar di seluruh bagian tubuh kita, maka lahirlah harakah. Sebuah gerakan yang terpimpin untuk memenangkan kebenaran atas kebatilan, keadilan atas kezaliman, kekauatan jiwa atas kelemahan. Iman menentramkan perasaan, mempertajam emosi, menguatkan tekat dan menggerakkan raga.*




sumber:http://www.hidayatullah.com/read/15917/17/03/2011/jadilah-mukmin-yang-berpendirian.html


---------------------JADILAH MUKMIN YANG BERPENDIRIAN TETAP-----------------
Bismillahirrahmanirrahim...






Mode right now: I'm in love,deeply in love with You...terima kasih kerana Kau kembalikan roh cinta ini...


Bila hati ini dipenuhi dengan kalam,cinta,sentuhan,rindu dan kasihNya,pasti Dia tidak akan pernah pergi dari keasyikan sebuah cinta.Wahai hamba-hamba yang dicintaiNya,kembalilah kepada fitrahmu.Kembalikanlah hati-hati suci kepada pemiliknya yang abadi..


Jiwa ini malu untuk berbicara soal cinta selagi mana hembusan kerinduan dan kecintaan itu masih belum sepenuhnya menjadi milik Allah dan Rasulullah s.a.w.


-----------------------------------Sesuci Sebuah Cinta-----------------------------------


Ayuh,bersama kita hidupkan nurani dengan MUASAFAT IMANIYYAH..
Inilah antara sifat-sifat seorang hamba yang berjiwa Rabbaniyyah...

  1. Orang yang sentiasa bertaubat
  2. Orang yang abid
  3. Orang yang sentiasa bertahmid memuji Allah s.w.t
  4. Orang yang berpuasa atau berkelana
  5. Orang yang ruku' dan sujud
  6. Orang yang sentiasa menyuruh yang ma'ruf.mencegah yang mungkar
  7. Orang yang sentiasa menghormati batasan-batasan Allah s.w.t


Renungilah kalamNya yang bermaksud,


Kerana itu ingatlah kamu kepadaKu nescaya Aku ingat pula kepadamu dan bersyukurlah kepadaKu dan janganlah kamu mengingkari nikmatKu


                                                                                 (surah Al-Baqarah :152)


                                       






                                              -sufiyyimraah-
Bismillahirrahmanirrahim...


Orang kata antara nikmat yang paling indah buat seorang isteri mahupun ibu adalah disaat hidangan yang disediakannya dinikmati dengan penuh lazat oleh suami dan anak-anaknya.Seronok bila hidangan yang dibuat habis dimakan oleh ahli keluarga.Sehingga licin pinggan dibuatnya.Meskipun si penulis belum bergelar seorang ibu ataupun isteri,tetapi sedikit sebanyak nikmat itu dirasai di kala saban hari menyediakan santapan buat keluarga tercinta.


Ikan Siakap Masam Manis (untuk hidangan 5 orang)






Bahan-bahan


3 ulas bawang besar
2 ulas bawang putih
sedikit halia
1 batang serai
2/3 botol sos cili thai
1/4 botol sos tomato
minyak masak
seekor ikan siakap
gula
garam
serbuk kunyit


Cara memasak
1.Panaskan minyak.gaul siakap dengan serbuk kunyit dan sedikit garam.Masukkan ikan siakap,biarkan siakap digoreng sehingga warna keemas-emasan.Bila selesai,angkat dan toskan.Letak siakap diatas pinggan yang ingin dihidangkan.
2.Kurangkan minyak gorengan ikan tadi.Kira-kira 1/3 daripada minyak gorengan ikan.Tumis bawang besar,bawah putih dan halia yang telah dimayang.Masukkan sekali serai yang telah diketuk.Tumis sehingga wangi baunya.
3.Masukkan sos tomato dan sos cili.Gaulkan sehingga sebati.Tuangkan sedikit air untuk dijadikan kuah.Biarkan seketika sehingga mendidih.
4.Letakkan garam dan gula secukup rasa.
5.Tuangkan kuah masam manis diatas siakap yang telah dihidangkan di atas pinggan sebentar tadi.
6.Hiaskan hidangan dengan potongan lada hijan yang ditaburkan diatas siakap masak masam manis.


Celery and Carrot Soup






Bahan-bahan


5 Batang daun Celery
1 batang lobak
1 ulas bawang besar
1 ulas bawang putih
1 mangkuk air
sedikit perasa Secukup Rasa 
minyak
garam


Cara memasak


1.Potong daun celery dan lobak mengikut kreativiti masing-masing
2.Panaskan minyak.Tumiskan bawang besar dan bawang putih yang telah dimayang.Tumis sehingga wangi baunya.
3.Masukkan 1 mangkuk air ke dalam periuk.Bubuh garam dan perasa Secukup Rasa mengikut cita rasa masing-masing.Biarkan air mendidih
4.Masukkan hirisan lobak.Biarkan sehingga sedikit empuk.Kemudian masukkan pula daun celery.Biarkan dalam 3 minit.Matikan api.
5.Sup sudah boleh dihidangkan.Taburkan sedikit bawang goreng dan hirisan daun sup.


-----------------------------------------------The End-------------------------------------


Perasa Tambahan.


Untuk menjadikan masakan yang disediakan lebih enak.Antara rahsianya ialah:


1.Membaca bismillah di awal masakan
2.Ikhlas memasak kerana Allah.


Sesungguhnya masakan adalah antara pengikat hati seisi keluarga.Masakan yang dihidangkan Lillahi Taala iaitu bagi memberikan sedikit tenaga buat ahli keluarga untuk terus menjalani kehidupan dan mengabdikan diri dengan menjalani ibadah-ibadah yang diperintahkan olehNya.InsyaAllah akan mendapat ganjaran pahala disisinya.


Pembinaan keluarga yang bahagia adalah bermula di teratak sendiri.Serikanlah keluarga dengan kemanisan bergurau senda,saling memahami,saling bertolak-ansur dan saling mempercayai.Kepenatan bekerja mampu terlerai dengan keceriaan sebuah keluarga.


Bersama Membina Keluarga Bahagia yang Diredhainya.


Cinta kepada Allah
Cinta Rasul
Cinta Ibu Bapa
Cinta kepada Ummah
Cinta kepada Kecermelangan

Mari kita semua cinta lima perkara


-sufiyyimraah-
Bismillahirrahmanirrahim...

Kini,
Hujan mulai mengundur diri,
Mentari pula  menjelmakan diri,
Alangkah indahnya di saat si mawar mulai mekar kembali,
Harumannya cukup memberikan inspirasi,
Terima Kasih wahai Sang Pencinta,Ya Illahi....

-sufiyyimraah-


"Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)
Bismillahirrahmanirrahim...

Semalam telah mengajar aku,
Sedangkan hari ini sedang mendidikku,
Mungkinkah hari esok bakal mendugaku?
Betapa luasnya langit itu,
Mungkinkah ianya seluas hati ini?
Meskipun ianya tidak sebening mutiara al-Kauthar,
namun cukup mendamaikan.

Jika tiada semalam,
mungkinkah aku mengenal erti hidup?
Jika hari ini tidak menerpaku,
Mungkinkah aku menjadi hamba yang kuat?
Jika tiada hari esok,
Mungkinkah kekhalifahanku teruji?

Berat mataku memandang ujian ini,
Namun,adakah ianya seberat ujian kekasihku?
Aku cuba mengeluh,
Namun keluhanku tidak terluah.
Air mataku cuba untuk gugur,
Namun,ianya menjadi malu.

Berulang kali ujian menerpa,
Berulang kali jualah titisan air mata itu menitis,
Kuatkah aku?
Pemilik hatiku sedang menguji hatiku,
Namun....
Titisan itu tetap mengalir di setiap sendi-sendi ku..

Bilakah hati itu mampu sekuat keinginannya....

-sufiyyimraah-

















Betapa sang perindu itu merindukan saat dahulu,
Ya Muhaimin,
Tetaplah hatinya menjadi milikMu,
Kerinduan pada Nur cintaMu semakin menggamit jiwa,
Izinkanlah sang perindu itu,Ya Muhaimin...
Bismillahirrahmanirrahim....




Buktikan Cinta Kepada Allah Dengan Istighfar Dan Taubat
Oleh
Imam Ibnu al-Qayyim al-Jauzi

Disusun oleh al-Quraisy

Firman Allah di dalam surah Fusshilat ayat 31 yang bermaksud, 




"Kamilah penolong kamu dalam kehidupan dunia dan akhirat, dan kamu akan beroleh apa yang kamu inginkan, serta kamu akan dapat apa yang kamu minta.”

Tanda-tanda orang yang mencintai Allah taala ialah, 


  • lidahnya sentiasa basah dengan istighfar dan taubat. Kalimah istighfar dan taubat yang kerap diucapkan ialah, “Astaghfiruka wa atubu ilaika,” yang bermaksud, “Aku memohon keampunan daripada-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu.” 
Istighfar dan taubat adalah amalan harian para nabi dan rasul, ianya juga merupakan antara sebab terpenting dirurunkan rezeki. Oleh itu istighfar dan taubat hendaklah dijadikan amalan harian kerana ianya bakal menambah kekuatan iman, di samping iman yang sedia ada.

Sebahagian orang menyangka bahawa istighfar dan taubat cukup dengan hanya mengucapkan kata-kata lisan semata-mata. Sehingga ramai yang beristighfar dan bertaubat, tetapi tabiat mereka masih lagi kekal dengan tabiat lama. Mereka menyebut,
“Aku memohon keampunan-Mu ya Allah dan bertaubat kepada-Mu,” tetapi kalimah ini tidak membekas sedikit pun di dalam hatinya, juga tidak memberi pengaruh pada perbuatan anggota badan. Sesungguhnya, istighfar dan taubat jenis ini adalah perbuatan orang yang berdusta.

Para alim telah menjelaskan hakikat istighfar dan taubat;

1.   Imam al-Raghib al-Asfahani r.h. menerangkan, 




“Dalam istilah syarak, taubat adalah meninggalkan dosa kerana keburukannya, menyesali dosa yang telah dilakukan, berkeinginan kuat untuk tidak mengulangi dan berusaha melakukan apa yang boleh diulangi (diganti). Jika kempat-empat ini telah dipenuhi, bererti syarat taubatnya telah sempurna.”

2.   Imam Nawawi r.h. menghuraikan, “Ulamak menyebutkan bahawa bertaubat daripada setiap dosa adalah wajib. Jika maksiat (dosa) itu antara hamba dengan Allah, yang tiada kaitannya dengan manusia, maka syaratnya ada tiga.


  •  Pertama, hendaklah dia menjauhi maksiat tersebut. 
  • Kedua, harus menyesali dosanya.
  •  Ketiga, harus berkeinginan untuk tidak mengulanginya kembali. 
Jika salah satu syarat ini gugur, maka taubatnya tidak sah. Ada pun jika taubatnya itu berkaitan dengan manusia, maka syaratnya ada empat. Yakni ketiga-tiga syarat yang sudah tersebut di atas dan ditambah dengan yang keempat pula, iaitu hendaklah dia memenuhi hak-hak manusia itu. Jika berbentuk harta benda atau seumpamanya, maka harus mengembalikannya. Jika berupa tuduhan atau seumpamanya, maka haruslah memberinya kesempatan untuk membalasnya atau meminta maaf kepadanya. Adapun sekiranya berupa ghibah, maka harus meminta maaf. "

Adapun istighfar, sebagaimana yang diterangkan oleh Imam al-Raghib r.h., “Meminta keampunan dengan ucapan dan perbuatan. Sebagaimana firman Allah s.w.t. dalam surah Nuh ayat 10,



“Mohonlah keampunan daripada Tuhanmu, sesungguhnya Dia Maha Pengampun.”  

Tidaklah bererti bahawa mereka diperintahkan meminta ampun hanya dengan lisan dan perbuatan, kerana sesungguhnya memohon keampunan (istighfar) hanya dengan lisan semata-mata tanpa disertai perbuatan, adalah perbuatan para pendusta.”

Di antara kesan dan tanda orang yang beristighfar dan bertaubat ialah 


  • bertambah sifat takwanya kepada Allah taala, dan
  •  timbulnya rasa cinta kepada-Nya.
 Takwa juga merupakan salah satu sifat orang mukmin, yang mengaku beriman kepada Allah s.w.t.. Ulamak telah menjelaskan dengan terperinci tentang pengertian takwa. Huraian mereka cukup bernas dan sewajarnya dijadikan pedoman. Antaranya, Imam al-Raghib r.h. mengatakan,



“Takwa itu menjaga jiwa daripada perbuatan yang membuatkannya berdosa dan ianya dengan meninggalkan apa yang dilarang.” 

Imam Nawawi pula mengertikan takwa dengan,




 “Mentaati perintah dan larangan-Nya,” 

bermaksud, menjaga diri daripada kemurkaan dan azab Allah taala. 

Imam Jurjani r.h. berkata,

 “Takwa iaitu menjaga diri dari pekerjaan yang mengakibatkannya diseksa, baik dengan melakukan perbuatan atau meninggalkannya.” 

Oleh itu, sesiapa sahaja yang tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa, bererti dia bukanlah orang yang bertakwa. Maka barangsiapa yang melihat dengan kedua matanya apa yang diharamkan Allah, mendengar dengan kedua telinganya apa yang diharamkan Allah, mengambil sesuatu dengan kedua tangannya apa yang tidak diredai Allah, berjalan ke tempat yang dikutuk Allah taala, bererti dia tidak menjaga dirinya dari perbuatan dosa.

Jadi, orang yang membangkang perintah Allah taala serta melakukan apa yang dilarang-Nya, dia bukanlah termasuk dalam kategori orang bertakwa. Orang yang menceburkan dirinya ke lembah maksiat sehingga dia layak mendapat murka dan seksa daripada Allah, maka dia telah mengeluarkan dirinya dari barisan orang yang bertakwa.

Di antara kesan dan tanda orang yang beristighfar dan bertaubat ialah 


  • bertambah sifat tawakalnya kepada Allah ‘azzawajalla, dan
  •  bertambah-tambah pula cintanya kepada Allah jallawa‘ala. 
Bertawakal dalam erti memasrahkan diri hanya kepada Allah dengan berusaha sedaya upaya sebagai suatu ikhtiar. Ulamak telah menjelaskan makna tawakal dengan huraian yang bernas, antaranya ialah Imam al-Ghazali r.h., 



“Tawakal adalah penyandaran hati hanya kepada al-Wakil semata-mata, iaitu Allah s.w.t.”.

Berkata al-‘Alamah al-Manawi r.h.,


 “Tawakal adalah menampakkan kelemahan serta penyandaran (diri) kepada yang ditawakkali.” 


Menjelaskan makna tawakal kepada Allah taala dengan sebenar-benar tawakal, al-Mulla Ali al-Qari menyebut,


 “Hendaklah kamu mengetahui secara yakin, bahawa tidak ada perbuatan dalam alam ini kecuali Allah, dan setiap yang ada samada makhluk mahupun rezeki, pemberian atau larangan, bahaya atau menfaat, kemiskinan atau kekayaan, sakit atau sihat, hidup atau mati, dan segala sesuatu yang disebut sebagai sesuatu yang maujud (ada), semuanya ini adalah daripada Allah s.w.t.”. 


Ertinya, kita wajib meyakini bahawa segala sesuatu itu bersumber daripada Allah semata-mata, sehingga kita menyandarkan hidup ini semata-mata kepada Allah taala.

Firman Allah,



“Gementar kerananya kulit orang yang takut kepada tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingati Allah. Itulah petunjuk daripada Allah yang ditunjukinya sesiapa yang dia kehendaki. Barangsiapa yang disesatkan Allah maka tidak ada baginya petunjuk,” 

surah az-Zumar ayat 23.


sumber:http://halaqah.net/v10/index.php?topic=5251.0