:)

:)


BISMILLAHIRRAHMANIIRRAHIM...


Ya Allah,jadikanlah aku hambaMu yang bersyukur..
Janganlah Kau biarkan aku terus dilembah dosa-dosa maksiat..
Kau peliharalah hidupku,
Tetapkanlah imanku,
Janganlah walau sedetikpun Kau rampas nikmat hidayahMu dariku..
Sesungguhnya segala pergantunganku hanya padaMu..
Kuatkanlah mujahidah ini untuk terus menggapai indahnya sinaran iman milikMu..


AYuh sahabAT2,kiTA biNA miSi & VisI yanG leBih bAik daRI tAhun2 YaNg laLu...


1) hafaz ayat-ayat Al-Quran..(paling minimun,kita cuba hafaz juzuk amma)
2) hafaz hadith-hadith 40 dengan maknanya..
3) istiqomah amalkan al-Ma'thurat
4) pelajari sirah-sirah Rasulullah dan para sahabat...
5) jangan meninggalkan qiamullail dalam seminggu..
6) lakukanlah apa jua amalan yang sahabat2 mampu,jangan lakukan dengan banyak tetapi tidak konsisten...
~selamat beramal~


   Renungan seorang diri manusia yang ALLAH telah menjadikannya wujud di muka ini hanya untuk beribadah kepada-NYA dan menjadikan khalifah-NYA di muka bumi.


        Terkadang hati bertanya-tanya.....kenapa masih perlu menunggu?...Sedangkan aku tahu,aku telah menemui mujahidku....diri ini terlalu yakin,dialah jawaban do'a hari-hariku...."ya ALLAH,karuniakanlah kepadaku hamba-MU yang sholeh sebagai suami,agar dia dapat membimbingku menuju syurga-MU....."amiiin.


        Resah gelisah hati menunggu.....menghitung setiap detik dan waktu,impian itu menjadi kenyataan....bersama-sama si mujahid....menemaninya dalam perjuangannya...eh??perjuangan??ya ALLAH...aku lupa...seorang mujahid,tujuannnya satu.....berjuang dan berkorban untuk menegakkan Din-ul-haqq....walau telah bergelar suami,perjuangan tetap berjalan...pengorbanan tetap di teruskan!! Malah itu yang seharusnya menjadi perjuangan aku juga bukan?.....


       "ALLAH tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya......"(33:4)


      Hati si mujahid telah sarat dengan cinta kepada Rabbnya...yang menjadi pendorong kepada perjuangannya......(begitulah harapannya)...mana mungkin pada yang sama,si mujahid mencintaiku (setelah bergelar istri)dengan sepenuh hatinya? Walaupun setelah ku curahkan selautan sayang...ku legakan penat lelah perjuangannya!! ya ALLAH,aku kah yang akan menjadi fitnah yang mengelakkannya dari perjuangannya yang dulu cukup ikhlas hanya untuk Rabbnya???......
      "Katakanlah."jika bapak-bapakmu,anak-anakmu,saudara-saudaramu,ISTERI-ISTERImu,keluargamu,harta kekayaan yang kamu usahakan,perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannnya,dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai,lebih kamu cintai pula dilalaikan karena keasyikan menghimpun harta untuk menambah tinggi timbunannnya,padahal tak ada yang pernah mati dengan membawa hartanya.



Wahai bakal zaujd ku,
Ingin aku bertanya perihal dirimu,
Bagaimanakah keadaan iman dan amal solehmu tika ini?,
Sudahkah engkau sujud menyembah ilahi?
Adakah engkau telah memberi makanan buat jiwa dan hatimu?

Wahai mujahid,
Selepas aku melihat engkau di balik hijab istikarahku,
Aku sungguh gembira dan tak henti-henti mengucap syukur,
Gembira kerana aku bakal memiliki rijal yang hebat,
Tapi aku juga takut…..
Takut kau alpa dan leka dalam dunia yang fana…..
Takut kau tergoda dengan nikmat yang sementara.

Aku bukan wanita bercita rasa tinggi,
Bukan ingin dimanjakan dengan wang berjuta,
Bukan ingin tubuh disaluti sutera dan permata,
Kerana ianya tiada nilai di sisi khaliq yang maha Esa,
Hanya iman dan taqwa yang akan dilihatNya.

Sebelum kau menyambut akad dari walid kesayanganku,
Aku ingin kau berjanji,
Berjanji yang kau akan menjadikan wanita yang paling bahagia,
Berjanji denganku yang aku akan dijadikan pembantu di sayap kiri perjuanganmu,
Berjanji bahawa kau mengejut aku di malam hari untuk tahajud dan mendamba cinta pada Allah,
Berjanji bahawa kau akan menghidupkan sunnah habibullah di teratak kita,

Wahai kekasih Allah,
Aku bersedia menjadi zaudjah mu,
Kerana aku tahu kau adalah pilihan Allah buatku,
Aku tak lupa akan janji kita di luh mahfuz sana,
Tapi jika Allah takdirkan kita tidak berjodoh di sini,
Barangkali kita akan bertemu di kerajaan akhirat nanti,
Usah khuathir akan diriku,
Letakkan aku dalam jagaan Ar-Rahman,
Percayalah bila tiba waktu dan masanya,
Kita pasti akan bersatu jua…..

insyaAllah...


Adalah Lathifah As Suri perempuan itu. Ia berdiri disamping Imam Syahid Al Banna. Sejak awal Imam Syahid telah menegaskan bahwa ia butuh seorang muslimah yang kokoh, yang tak lekang dan surut oleh banyaknya halangan dan rintangan dalam berdakwah.

----------
Tidak mudah menjadi istri seorang Hasan Al Banna. Seseorang yang setiap detik kehidupannya sarat dengan kegiatan dakwah. Di pagi buta dia sudah bergegas untuk memulai berdakwah dan kembali pulang di gelap malam. Bisa dipastikan ia adalah seorang muslimah sejati, yang bisa mengisi kekosongan-kekosongan yang ditinggalkan oleh Imam Syahid Al Banna.
Adalah Lathifah As Suri perempuan itu. Ia berdiri disamping Imam Syahid Al Banna. Sejak awal Imam Syahid telah menegaskan bahwa ia butuh seorang muslimah yang kokoh, yang tak lekang dan surut oleh banyaknya halangan dan rintangan dalam berdakwah. Perjuangan Imam Syahid bukanlah suatu hal yang main-main, bukan hanya sekedar dakwah seperti kebanyakan orang waktu itu. Bukan hanya sekedar membangun rumah kardus. Imam syahid tengah dan hendak membangun sebuah peradaban. Dan ia percaya, peradaban tak akan pernah terwujud, tanpa seseorang yang ia yakini kesejatiannya.
Maka siapapun itu-pendampingnya-harus menyadari bahwa dipundaknya ada amanah yang sama besarnya dengan yang di emban oleh Imam Syahid. Ada dimensi waktu dan kuasa kapital disitu. Maka pertemuan diyakini menjadi suatu hal yang mahal bagi Imam Syahid dan istrinya.
Maka bagi Lathifah As Suri menjadi istri Hasan Al Banna menyimpan begitu banyak geregap. Sejak awal pernikahan, Lathifah sudah menyadari bahwa ia harus siap jika sewaktu-waktu dia harus menjalani hidup sendiri tanpa seseorang, tempat berlabuh hidup dan cintanya.

Dakwah Ikhwah yang dipimpin oleh suaminya banyak meminta resiko yang bukan main-main. Penjara bahkan nyawa menjadi konsekuensi logis, yang sewaktu-waktu siap menyapanya.
Tanpa diminta, Lathifah sudah tahu dan mengerti bagaimana ia harus menempatkan dirinya. Ia memutuskan menutup seluruh aktivitas luarnya. Hanya satu yang ia curahkan, jihad utamanya adalah dilingkup rumahnya sendiri. Mengurus rumah tangga dan membesarkan anak-anak mereka berdua adalah dua hal yang tidak kalah pentingnya dengan yang dilakukan oleh Hasan Al Banna.

Sebelum menikah dengan Hasan Al Banna, Lathifah berasal dari keluarga yang taat beragama. Hingga tak heran jika ia menyadari betul tuntutan hidup menjadi istri seorang dai.
Malam, ia harus rela untuk terbangun menyambut kepulangan suaminya. Walau tak jarang Imam Syahid berlaku sangat hati-hati, bahkan hanya untuk membuka pintu rumahnya sekalipun. Jauh dilubuk hatinya, Imam Syahid tidak ingin mengganggu tidur bidadari terkasihnya yang telah seharian mengurus rumah dan anak-anak mereka berdua. Imam Syahid bahkan tak segan untuk menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri.

Lathifah tidak pernah mengeluh, walau sehari-harinya hanya ia habiskan seputar rumah dan rumah saja. Ia tidak pernah menuntut lebih kepada Imam Syahid. Padahal, Lathifah pun -berlepas diri dari ia seorang istri Imam Syahid- menyimpan banyak potensi. Anak-anak mereka yang berjumlah enam orang sesungguhnya adalah pencurahan konsentrasinya menjalani hidup. Satu-satunya yang pernah membuat dirinya gamang adalah, ketika salah satu anak mereka sakit keras dan Imam Syahid harus tetap menjalankan jihadnya. Ia bertanya kepada suaminya,"Bagaimana jika ia meninggal?". Imam Syahid hanya menarik napas panjang, ia kemudian berujar "Kakeknya lebih tau bagaimana mengurusnya."

Sejak dini, Lathifah menanamkan wawasan keislaman kepada anak-anaknya. Mendorong mereka untuk membaca, sehingga dalam hidupnya mereka tidak terpengaruh dengan seruan-seruan destruktif. Ketika Imam Syahid bolak-balik keluar penjara, Lathifah berusaha bersabar dan komitmen.

Lathifah sangat menyadari peran dan kewajiban asasi seorang wanita sebagai istri dan ibu bagi anak-anaknya. Ia kosongkan waktunya untuk mendidik anak2nya. Ia bahagia melihat anak-anaknya sukses dalam hal akhlak dan amal. Ini tak mungkin terjadi jika seorang ibu sibuk di luar rumah. Seorang anak tidak mungkin belajar tentang akhlak dan amal dari orang selain ibunya.

Ketika Hasan Al-Banna syahid, anak-anaknya belumlah dewasa. Lathifah tidak lantas menyerah. Tak ada kesah ataupun ketakutan dalam hatinya. Ia sangat memelihara apa yang dikehendaki oleh mendiang suaminya. Ia tetap berlaku didalam rumah. Lathifah tidahk meremehkan hudud (batasan) yang Allah tentukan. Karenanya, tak heran diantara anak-anaknya tidak ada ikhtilat (percampuran) antara anak-anaknya dan sepupunya yang berlainan jenis.

Tidak ada yang berubah dirumah itu, apa yang Imam Syahid inginkan berlaku dikeluarganya masih tetap di pegang teguh oleh Lathifah. Sendirian, ia besarkan keenam anaknya. Dirumahnya kini ia mempunyai tugas tambahan, yaitu memperdalam wawasan keislamannya.Yang dimaksud dengan wawasan keislamannya adalah membaca Al-Quran dengan tafsirnya, mempelajari Sunnah Rasulullah SAW, haditsnya dilanjutkan dengan usaha kuat untuk menerapkannya. LAthifah juga masih menyempatkan diri mempelajari sejarah para salafussalih dan berita seputar dunia Islam. Lathifah menyadari menyepelekan masalah ini akan memunculkan persoalan serius. Seorang yang tidak menambah pengetahuan keislamannya, akan merasa sulit untuk bangga dengan keagungan dan kebesaran Islam. Dengan melalui pemahaman keislaman yang baik, seorang wanita akan menyadari betapa penting perannya terhadap keluarga dan masyarakat.

Perjuangan Lathifah membuahkan hasil yang gemilang. Semua anaknya sukses meraih predikat formal dalam pendidikan ilmiah. Yang sulung, bernama Wafa-menjadi istri Dr.Said Ramadhan. Kedua Ahmad Saiful Islam, kini sebagai sekjen advokat di Mesir. Ia juga pernah duduk di parlemen. Ketiga bernama Tsana, kini sebagai dosen di Universitas Kairo. Kelima Roja, kini menjadi dokter. Dan Halah sebagai dosen kedokteran anak di Universitas Azhar. Dan terakhir, Istisyhad sebagai doktor ekonomi Islam. Semuanya itu sebagai bukti, betapa berartinya sosok Ibu bagi keberhasilan dakwah sang suami. Selain juga untuk anak-anaknya, tentu.
**********************

Sekadar info tambahan:
Hasan Al Banna syahid diusianya yang masih muda, sekitar 40 tahunan. Setelah seberondong timah panas ditembakkan oleh musuh-musuh Islam di sebuah jalan di Kairo.
Sebenarnya Hasan Al Banna masih bisa diselamatkan, tapi karena konspirasi politik para musuh Islam yang dipimpin oleh sang pengkhianat la'natullah Gamal Abden Naser, membuat tubuh Hasan Al Banna yang sedang sekarat dibiarkan tak berdaya, tanpa bantuan dari siapapun juga, termasuk dokter-dokter di Rumah Sakit.
Akhirnya sang pendiri Ikhwanul Muslimun itu pun syahid menemui kekasih tercintanya, Rabbnya.
Musuh-musuh Islam pun banyak yang tertawa dan berpesta dengan syahidnya sang Imam, tapi sesungguhnya Hasan Al Banna tidak pernah pergi meninggalkan pengikutnya.
Allah terlalu mencintai hamba-Nya yang satu ini, sehingga memanggilnya terlebih dahulu.
Hal yang memilukan adalah, meskipun Ikhwanul Muslimun mempunyai puluhan ribu pengikut, tapi tak seorangpun yang diijinkan untuk mensholati jenazah beliau, kecuali ayahnya yang sudah udzur, saudara perempuan dan istrinya.








kerana Allah,aku hidup,
Kerana Allah,aku bernafas,
kerana Allah,aku bahagia,
kerana Allah,aku menderita,
kerana Allah,aku abdikan segala-galanya...


kerana Allah,aku gagahkan kaki,
meneruskan langkah perjuangan ini...
KeranaNya,aku tidak mengenal erti lelah..
kerna ku tau,cinta dan redhanya tidak mudah.
bukanlah dengan bermadah,mampu ku milikinya..
tetapi ibadah yang ikhlas,menjadi titipan kehendakNya...


namun,ikhlas tidaklah semudah yang diungkapkan...
ianya menuntut perjuangan...
aku,nafsu,manusia,hati...
mangsa dalam pergolakan tragedi...
Hanya  padaNya,segala kekuatan ku sandarkan..
moga perjalanan panjang ini,berakhir dengan nikmat kedamaian...

Bismillahirrahmanirrahim... empat hal penting di dalam doa ini.
PertamaNabi Daud ’alihis-salaam memohon cinta Allah. Beliau sangat faham bahwa di dunia ini tidak ada cinta yang lebih patut diutamakan dan diharapkan manusia selain daripada cinta yang berasal dari Allah Ar-Rahman Ar-Rahim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang). Apalah artinya seseorang hidup di dunia mendapat cinta manusia –bahkan seluruh manusia- bilamana Allah tidak mencintainya. Semua cinta yang datang dari segenap manusia itu menjadi sia-sia sebab tidak mendatangkan cinta Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sebaliknya, apalah yang perlu dikhawatirkan seseorang bila Allah mencintainya sementara manusia –bahkan seluruh manusia- membencinya. Semua kebencian manusia tersebut tidak bermakna sedikitpun karena dirinya memperoleh cinta Allah Yang Maha  Pengasih lagi Maha Penyayang.

Sebab itulah Nabi Daud ’alihis-salaam tidak menyebutkan dalam awal doanya harapan akan cinta manusia. Beliau mendahulukan cinta Allah di atas segala-galanya. Beliau sangat menyadari bahwa bila Allah telah mencntai dirinya, maka mudah saja bagi Allah untuk menanamkan cinta ke dalam hati manusia terhadap Nabi Daud ’alihis-salaam. Tetapi bila Allah sudah mebenci dirinya apalah gunanya cinta manusia terhadap dirinya. Sebab cinta manusia terhadap dirinya tidak bisa menjamin datangnya cinta Allah kepada Nabi Daud ’alihis-salaam.
p/s : walau bagaimana sayang pun kita kepada manusia/makhluk,Allah tetap cinta yang abadi..so,jgn frust kalau clash,coz Allah is always be there for you...





Bismillahirrahmanirrahim..
"sesungguhnya hidup dan matiku hanyalah kerana Allah"

Adakah Sukar untuk kita menikmati rasa kehambaan yang sebenar-benarnya...?Kehambaan yang disertai denga perasaan cinta dan takut akan kemurkaanNya...Kehambaan yang sentiasa mengiringi dalam setiap denyut nadi dan hela nafas seorang manusia bergelar hamba..

Sukar sangatkah untuk merasainya?

Pernahkah kita berasa seronok dan tenang ketika 'bertemu' Allah dalam ibadah solat?
Pernahkah kita solat dengan penuh tertib,penuh khusyuk,penuh penghayatan dalam setiap butir zikir-zikir yang diungkapkan..?
Pernahkah kita berasa sedih pada setiap saat kita melakukan dosa..?
Pernahkan kita berasa sedih disaat jiwa mulai cintakan dunia..?
Pernahkah kita tertunduk kecewa dikala hati mula berasa bongkak,angkuh dan riak dengan nikmat kurniaanNya..?
Pernahkah kita terfikir tentang semua ini..atau disaat kamu membaca coretan ini baru kamu menyedarinya..?

Astaghfirullahala'zim...





Sungguh banyak dosa kelalaian,dosa kemaksiatan yang kita lakukan...
Namun,seberapa kerap kita merintih,menyesal dengan segala kelalaian ini..?
Bilakah kali terakhir kita melakukan solat taubat..?
Tidakkah kita berasa malu,disaat inginkan sesuatu hajat,setiap malam kita melakukan solat hajat..
tanpa mendirikan solat taubat...pohon keampunan dariNya...
kita terlalu mengejar kenikmatan tanpa menginsafi kemaksiatan yag membelenggu hati...

Disaat sesuatu urusan itu terasa sukar,,kembalilah hitung dirimu..
hitung dimana silap diri..Mengapa ketenangan tidak menemani diri...
Lihatlah ibadahmu...adakah ia benar-benar ikhlas kerana Allah..
atau sekadar satu rutin harianmu...

Percayalah,walau sesukar manapun ujian yang menimpa diri...
kembalilah sujud kepadaNya....
Terbitkan jiwa kehambaanmu....
Tundukkan nafsumu..
Didiklah hatimu...



"Hai jiwa yang tenang tenteram (muthmainah)! kembalilah kepada Tuhanmu dengan redha dan diredhai! Masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku. Dan masuklah ke dalam syurgaKu..."
(Al-Fajr: 27-30)

Sentiasalah sinari harimu dengan jiwa kehambaan..Dengan jiwa ini,kamu tidak akan pernah terlintas untuk berasa bongkak terhadap nikmat Allah......Bertaubatlah,walau sekecil mana dosa yang kamu lakukan..Kerana ajal tidak pernah mengenal usia..mungkin sesaat selepas ini,ajal menjemputmu...



“Orang-orang yang beriman dan tenang tenteram hati mereka dengan zikir kepada Allah. Ketahuilah! Dengan zikir kepada Allah itu, tenang tenteramlah hati manusia”.
(Surah Al-Ra‘ad: 28)
Semua ibadat jika dilaksanakan dengan penuh perhatian, pasti akan memberi ketenangan jiwa, lihat sahaja ibadat sembahyang, sekalipun merupakan suatu kewajipan orang Islam, ia juga suatu hiburan yang kekal yang menjadikan hati orang yang beriman dan bertaqwa itu terhibur dengan sembahyang kerana mereka terasa sedang berbisik-bisik, bermesra, mengadu dan merintih dengan kekasih hatinya iaitu Allah Subhanahu wa Ta‘ala.
Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bahawa dengan sembahyang, hati orang beriman dan bertaqwa sudah terhibur, Baginda bersabda yang maksudnya :
"Di antara kesenangan dunia yang aku sukai ialah wanita, wangi-wangian dan penenang hatiku adalah sembahyang”.
(Hadis riwayat Al-Nasa‘ei)



Wahai,saudara seaqidahku...
Allah sangat mencintaiMu...balaslah cintaNya dengan sebenar-benar cinta....
Hidup ini sangat bererti jika kita mendapat keredhaanNya...
Peliharalah agamamu,,peliharalah aqidahmu...
tanpa pegangan yang kukuh,dunia bisa menghancurkanmu...
Sentiasalah menjadikan Al-Quran dan As-sunnah pegangan dalam setiap tindak tandukmu....
Semoga Allah pertemukan kita dalam kenikmatan Syurga buat orang mukmin yang sentiasa mencari cinta dan redhaNya...
Insaflah..hari ini pelbagai bencana alam menimpa umat manusia..
Di negara kita,Allah sudah mulai meunjukkan kemurkaanNya..
puting beliung di Perlis,gempa bumi di Indonesia,Tsunami di Indonesia,
kerana apa..?
kerana maksiat semakin menyelubungi jiwa masyarakat..
masig-masing sudah lupa tujuan mereka diciptakan..

Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan hanya untuk beribadah kepada-Ku.� (QS adz-Dzaariyat : 56)

Salam taubat buat diri dan saudara Islamku yang dikasihi Allah...






JAUHI DOSA ------> INGAT ALLAH -----------> JAGA HATI

BERBISIK PADA ----------> HATI ------------> AKU CINTA ALLAH


Sepuluh Resepi Menggapai Cinta Allah Ta'ala
Cintailah Allah dan berusahalah untuk menggapai cintaNya. Inilah beberapa resepi yang menyebabkan seseorang mencintai Allah Ta?ala :
- Membaca Al-Qur'an dengan tadabbur dan memahaminya dengan baik.
- Mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dengan shalat sunat setelah mendahulukan shalat wajib.
- Selalu dzikirullah (mengingat Allah) dalam segala kondisi dengan hati, lisan dan perbuatan.
- Mengutamakan kehendak Allah di saat berlawan dengan kehendak hawa nafsu.
- Menanamkan dalam hati nama-nama dan sifat-sifat Allah Ta'ala dan memahami maknanya.
- Memperhatikan karunia dan kebaikan Allah kepada kita.
- Menundukkan hati dan diri kepada Allah.
- Menyendiri untuk beribadah kepada Allah, bermunajat dan membaca kitab suciNya di waktu malam saat orang lelap tidur.
- Bergaul dan berkumpul bersama orang-orang shaleh, mengambil hikmah dan ilmu dari mereka.
- Menjauhkan sebab-sebab yang dapat menjauhkan kita daripada Allah.


SELAMAT MENCARI CINTA ALLAH..(^^,)

Bismillahirrahmanirrahim..

KES KEDUA

Ke mana hilangnya autoriti sebuah universiti sebagai sebuah pusat keintektualan.?

Terkesan dengan penganjuran sebuah konsert buat Gaza yang diadakan di sebuah dewan utama universiti yang mana tempat yang sama selalu berlakunya istiadat konvokesyen yang diimpikan bagi setiap mahasiswa..

Ianya Melibatkan artis yang (secara kesimpulannya) tidak membawa erti sebenar tentang apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan pembebasan Gaza dari kecaman Zionis...
Bukankah mahasiswa perlu dididik utuk berfikiran kritikal?Pemikiran yang boleh mencetuskan revolusi kebangkitan mahasiswa bagi kemaslahatan ummah...Pemikiran yang bukan di'copy paste' dari buku-buku rujukan atau lecture notes....Berfikir bersama Islam...
TOLONG.Jangan membantu menyempitkan ruang dan peluang mahasiswa untuk berfikir...

Di sini berlaku perbincangan ilmiah bersama sahabat..

aku:'apa fungsinya mengadakan konsert ini kepada mahasiswa?ianya beri kesedaran tentang keperitan penduduk Gaza?"
sahabat: "yela,kan dapat salurkan sumbangan kewangan buat Gaza.."
betul juga apa yang dikatakannya...salurkan sumbangan ringankan beban...
seperti rancangan BERSAMAMU..'hulurkan tangan ,ringankan beban"

Namun,sebelum persoalan muncul,aku terkesan dengan satu ayat dari penduduk Palastin..
"kami tidak mengharapkan kedatangan msyrkt lain yang hanya membawa kesukaran kepada kami dalam berjuang.Biarlah setiap hari,kami gugur syahid,,namun setiap hari jualah kami melahirkan syuhada'(pejuang jihad) ke dunia"



Persoalannya.sebenarnya apakah yang diperlukan masyarakat Islam yang ditindas disaat ini?
DUIT?MAKANAN?TEMPAT TINGGAL?.....ATAU IKATAN PERSAUDARAAN YANG KUKUH??

umat Islam sebenarnya cukup ramai,tetapi sehingga saat ini,mereka tidak mampu mengalahkan kebatilan,kerana mereka tidak BERSATU HATI.
itulah masalah Umat Islam masa kini..perbalahan demi perbalahan...
baik didalam negara atau di luar negara..
kaum musyrikin bertepuk tangan melihat gelagat kita..
sampai masa,rejim-rejim musyrikin memainkan strateginya..menambahkan lagi rasa permusuhan antara umat Islam..sepertimana yang pernah dialami oleh sahabat-sahabat Rasulullah...dengan satu tujuan..MELIHAT UMAT ISLAM SALING BERMUSUHAN.


Namun,disaat ini...
bilamana kita mula menyedari hakikat putaran roda sedang berlaku..
mulakan langkah pertama anda...
hulurkan salam persaudaraan..hentikan sentimen permusuhan..
INGAT,IKATAN PERSAUDARAAN ITU INDAH BILA IANYA BERMULA DENGAN IKATAN AQIDAH YANG PADU..




Bismillahirrahmanirrahim...


KES PERTAMA
kehadiran ke halaqah(islamic discussion di musolla- seperti usrah) hari ini benar-benar mengganggu neuron-neuron yang sedang giat memainkan fungsinya bagi menyalurkan segala maklumat lecture-lecture notes bagi final paper...

Dasarnya masih dengan topik post sebelum ini,tentang isu MALAYSIA..

kali ini,bukannya pening dengan isu Malaysia,tetapi pening dengan beberapa pendapat yang ada..

"biarlah Malaysia buat pub,menara 100 tingkat,IFF,kita fikir secara positif,bukankah dapat meningkatkan ekonomi negara?"
aku mengangguk,bukan tanda bersetuju..

"kita sekarang ni pun dah tak boleh buat apa-apa.Jadi terima sahajalah.Bukan semua orang dapat hidayah macam kita.Apa yag kita boleh buat sekarang,adalah dengan mendidik anak-anak kita,jadi mu'min yag soleh"

anggukan kedua menyusul,ada yang aku terima,ada yang aku tolak pandangannya..

aku terfikir..."biarlah mereka buat apa mereka suka" bait-baik lirik dari lagu ahli fikir..
wajar ke aku aplikasikan dalam kes ni??

biar je mereka buat perkara yang boleh merosakkan lagi masyarakat? Buka mata, bak kata Maher Zain 'Open Your Eyes' lihat sahaja keadaan berterusan menjadi barah dalam umat Islam terutamanya di Malaysia...
itukah aku sebagai UMAT ISLAM?
itukah aku sebagai SEORANG DAI'E?
itukah aku sebagai MAHASISWA?
itukah aku sebagai KHALIFAH??

adakah iman aku selemah itu? sekadar untuk menjadi pemerhati terbaik?

look here..
aku sebenarnya terkesan dengan ungkapan 'kita didiklah anak kita nanti'..
ada benarnya kata-kata itu..
but,just think rationally...
now,i'm 19 years old..
getting married..dalam 4 atau 5 tahun lagi..
dalam tempoh 5 tahun lagi,kalau aku berpegang dengan phrase 'didik anak kita' sahaja..
apa akan terjadi kepada masyarakat terutamaya golongan remaja dalam jangka waktu tersebut?
dengan bertambahnya pusat-pusat hiburan,konsert-kosert artis yang menjadi candu terhebat ciptaan Zionis.
haruskah aku dengan pemikiran tersebut?
itu baru nak ready utuk kahwin..
belum memiliki zuriat untuk dididik...
untuk zuriat aku membesar menjadi insan yang soleh(insyaAllah)..
mengambil masa dalam 15 tahun..
what will happen to my ikhwan wa akhawat???

AKU TERDUDUK,TERKEDU..

benar..ada pendapat yang menyatakan..
'kita tidak boleh menolak sepenuhnya usaha sedemikian..kita cuba mengISLAMISASIKANNYA.."
ya..aku turut mengagguk..kali ini lebih bersetuju...
Namun,perlukan kebenaran masih bercampur dengan kebatilan?
sejauh mana kita mampu mengislamisasikan sesuatu perkara,kalau kita kebatilan itu mendahului kebatilan..
Pada zaman Rasulullah,sesusah mana pun dakwah dijalankan,Rasulullah tidak pernah mencampur adukkan kebenaran dengan kebatilan..
Persoalannya..kenapa kita tidak mencontohi ketokohan Baginda s.a.w?
adakah kerana telah luput ditelan zaman?
atau kita sendiri yang buta hati dalam menelusuri sirah perjuangan Baginda...?

Ada Al-Quran dan As-sunnah sebagai alternatif untuk menyelesaikan masalah,kita enggan..
pergi kepada hukum yang dibuat manusia...
AKIBATNYA?
masyarakat semakin hari semakin porak peranda,jenayah tidak pernah surut,Islam semakin dihina masyarakat dunia..
~inilah dunia akhir zaman~

itu kes pertama.FULLSTOP.