BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM.....
Menurut Syara', 'Taqwa' bererti : "Menjaga dan memelihara diri dari siksa dan murka Allah Ta'ala dengan jalan melaksanakan perintah-perintahNya, taat kepadaNya dan menjauhi larangan-laranganNya serta menjauhi perbuatan maksiat".[2]
Rasulullah s.a.w. pernah menjelaskan hakikat taqwa dengan sabda baginda yang bermaksud :
"Mentaati Allah dan tidak mengingkari perintah-Nya, sentiasa mengingati Allah dan tidak melupainya, bersyukur kepada-Nya dan tidak mengkufuri nikmat-Nya". ( Riwayat Imam Bukhari dari Abdullah bin Abbas rha. )
Saidina Umar r.a. pernah bertanya kepada seorang sahabat yang lain bernama Ubai bin Ka'ab r.a. makna taqwa. Lalu Ubai bertanya kepada Umar : "Adakah engkau pernah melalui satu jalan yang berduri? Jawab Umar: "Ya". Tanya Ubai lagi: "Apakah yang kamu lakukan untuk melalui jalan tersebut?".
Jawab Umar : "Aku melangkah dengan waspada dan berhati-hati". Balas Ubai : "Itulah yang dikatakan taqwa".
Menurut Ibnu Abbas r.a. : "Al-Muttaqin (yakni orang-orang bertaqwa) ialah orang-orang beriman yang memelihara diri mereka dari mensyirikkan Allah dan beramal menta'atiNya".
Menurut Hasan al-Basri : "Orang-orang bertaqwa ialah orang-orang yang memelihara diri dari melakukan perkara yang diharamkan Allah dan mengerjakan apa yang difardhukan Allah ke atas mereka".
Berkata Abu Yazid al-Bustami : "Orang bertaqwa ialah seorang yang apabila bercakap, ia bercakap kerana Allah dan apabila ia beramal, ia beramal kerana Allah".
Martabat Taqwa
Menurut Al-'Allamah Mustafa al-Khairi al-Manshuri, taqwa ini mempunyai tiga martabat;
Martabat pertama : Membebaskan diri dari kekufuran
Inilah yang diisyaratkan oleh Allah dengan "Kalimat at-Taqwa" dalam firmanNya :
"...lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mu'min dan Allah mewajibkan kepada mereka kalimat taqwa ...". (Surah Al-Fath. Ayat : 26)
Maksud kalimah at-Taqwa dalam ayat di atas ialah kalimah : "لا إله إلا الله محمد رسول الله" atau dua kalimah syahadah. Kalimah ini merupakan kalimah iman yang menjadi asas atau punca kepada taqwa.
Martabat kedua : Menjauhkan diri dari segala perkara yang membawa kepada dosa.
Martabat ketiga : Membersihkan batin (hati) dari segala yang menyibukkan atau melalaikan diri dari Allah swt.
Martabat yang ketiga inilah yang dimaksudkan oleh firman Allah;
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan kamu menyerah diri ( kepada Allah swt )." (Surah Ali Imran. Ayat : 102)
sumber:iluvislam.com
0 comments:
Post a Comment